MENGINTIP BILIK KEHIDUPAN ADNAN OKTAR☺

Oleh: Kanz El Ulum as-Saif Fudholi☻

     Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin (hidup) menurut pikiranmu". Maka mereka akan bertanya: "Siapa yang akan menghidupkan kami kembali?" Katakanlah: "Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama". Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: "Kapan itu (akan terjadi)?" Katakanlah: "Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat"

Prolog

     Dengan nama pena HARUN YAHYA, telah menghasilkan banyak karya yang mengulas masalah politik dan keimanan. Sekumpulan karya pentingnya membahas paham materialistik dan pengaruhnya dalam sejarah dan politik dunia. (Nama pena Harun Yahya terdiri dari “Harun” dan “Yahya” sebagai penghormatan atas dua nabi yang berjuang melawan kekufuran dan melawan para peredup cahaya keimanan.)1

     Ratusan karya buah pemikirannya yang seakan memberi gebrakan dan memberi perubahan pada dunia baik itu dalam ilmu biologi, kimia, theology, astronomi, bahkan kepada ilmu filsafat. Yang mampu memberi wajah baru pada keilmuan dunia.

     Gebrakan terbesarnya yang meramaikan dan menimbulkan perang pemikiran antara berbagai golongan, yaitu pematahan terhadap filsafat Darwiens, dipatahkan dengan gagasan beliau yang kesemuanya bersumber dari al-Qur'an dengan dukungan sains dan penemuan-penemuan yang telah ditemukan oleh para cendekiawan dan ilmuan modern pada saat ini.

Sekilas Tentang Riwayat Hidup

     Seorang ilmuan modern yang termasyhurkan dengan nama pena Harun Yahya dilahirkan di Ankara pada tahun 1956 ini, sebenarnya bernama asli Adnan Oktar.2 Berasal dari keluarga sederhana yang sejak kecil seorang bocah yang sekolah dasar dan menengah di Ankara ini, sudah menunjukkan kecerdasan yang ada pada otaknya, terutama kecerdasan beliau dalam cara berfikir dan dalam kesenian. Seakan antara otak kanan dan otak kiri bisa bekarja secara seimbang sekaligus secara maksimal. Selanjutnya beliau meneruskan perjalanan studinya ke fakultas seni rupa di Universitas Mimar Sinan Istanbul. Di fakultas seni beliau juga memiliki prestasi yang tidak mengecewakan.

     Dimulai dari sini pula beliau mulai belajar ilmu filsafat secara autodidak yang mamadukan antara ilmu filsafat dengan sains dan penemuan-penemuan oleh ilmuan masa kini. Dengan membaca buku-buku tentang ilmu filsafat yang ada di perpustakaan beliau menambah wawasan, juga dari lingkungan di mana beliau belajar ilmu seni, selanjutya beliau menemukan kejanggalan-kejanggalan tentang filsafat yang ditemui di lingkungan kampus. Sehingga beliau mulai tertarik untuk mendalami ilmu filsafat. Dan hal inilah yang mengantarkan beliau kepada diskusi-diskusi kecil yang dilakukan dengan para dosen dan mahasiswa di lingkungan kampus.

     Dalam setiap diskusi yang dilakukan dengan para dosen dan mahasiswa beliau selalu menjadi satu-satunya orang yang seakan memiliki cara berfikir dan pendapat yang tak pernah sama dengan pendapat-pendapat yang diutarakan oleh peserta diskusi yang lain. Mulai dari sinilah banyak timbul pertentangan pemikiran terhadap apa yang diutarakan oleh harun yahya.

Hasil Karya Dan Buah Pemikiran

     Sebagaimana yang telah kita ketahui, begitu banyak buku-buku hasil karya dan buah pemikiran Harun Yahya yang didasarkan pada al-qur'an serta didukung oleh keilmuan dan sains modern.Yang kesemuanya mendakwahkan agama Allah sekaligus menentang paham ateisme dan paham materialisme, di mana kedua paham tersebut yang secara nyata-nyata menentang keimanan terhadap ketuhanan ataupun menentang keberadaan Allah subhanahuwata'ala.

     Buku-bukunya yang termasyhur di antaranya :
Runtuhnya teori evolusi dalam 20 pertanyaan
Keajaiban desain di alam
Pesona angkasa raya
Mamahami allah melaui akal
Keagungan Allah di segenap penjuru alam

     Dan masih banyak lagi hasil karyanya yang dari situlah kalo kita pandang sekilas bahwa kesemuanya hasil karya Harun Yahya sebagian besar berupa karya dalam bidang sains, baik itu dalam bidang biologi, kimia, fisika, astrologi, kedokteran, juga ilmu-ilmu sains yang lainnya.

     Hanya saja ada satu hal yang tanpa kita sadari bahwa dalam setiap karyanya itu adalah satu tujuan pengagungan terhadap kebesaran Allah. Oleh karena itu tak heran jika seorang yang memberikan pemikiran dalam dunia sains, tetapi banyak pertentangan dari paham-paham dan aliran-aliran pemikiran di luar dunia sains, misalnya pertentangan dari pihak komunis, freemasonry3, materialistis, kaum zionis, bahkan dari kaum ateis.

     Karena semua buah karyanya yang mengacu pada keagungan tuhan yang dibuktikan dengan ilmu sains masa kini seakan memberi takanan bombardir kepada kaum-kaum tersebut, terlebih kepada para Darwienisme.

     Makanya tidak heran jika satu riwayat mengatakan bahwa harun yahya pernah difitnah oleh para kaum mason dan dipenjarakan di Ankara selama tiga tahun. Dengan tujuan supaya Harun Yahya menghentikan dan tidak menyebarkan pemikirannya kepada masyarakat. Karena mereka manganggap kalau pemikiran Harun Yahya terus menerus disebarkan akan menghambat pergerakan kaum mason dan akan semakin menambah tipisnya paham komunis dan paham ateisme,yang kesemuanya kaum tersebut tidak mempercayai keberadaan dan keagungan tuhan. Terlebih bagi kaum Darwienisme yang mencetuskan teori dalam ilmu biologi "mahluk hidup muncul secara ketidak sengajaan" menurut Harun Yahya memang teori itu secara lafdhi itu berupa teori dalam bidang biologi saja. Tetapi di dalamnya terselubung doktrin-doktrin ateisme juga komunisme yang menyebarkan paham humanisme dan menentang adanya ketuhanan.4
Pendukung Pemikiran Harun Yahya

     Bertahun-tahun perjuangan yang dilakukan oleh Adnan Oktar sama sekali tidak membawa hasil dan tidak seorangpun yang mendukungnya, tetapi yang beliau dapat hanyalah fitnah, penjara bahkan siksaan terhadap dirinya. Namun semuanya itu sedikitpun tidak membuat dirinya jera dan menghentikan dakwahnya.

     Beliau mungkin saja berpikir, ”Pertama-tama biarlah saya mencapai apa yang saya cita-citakan dan setelah itu baru saya akan mendakwahkan Islam”; namun beliau tidak melakukannya. Beliau menghabiskan seluruh waktu, energi dan sarana yang ada untuk tujuan yang satu. Ketiadaan pendukung selama bertahun-tahun ini sebenarnya dapat saja mendorong Adnan Oktar untuk berpikir bahwa segala usahanya telah sia-sia dan lebih baik berhenti. Namun beliau tidaklah demikian.

     Berbekal tekad dan komitmen, beliau terus berdakwah menyebarkan kalimat Allah kepada orang-orang di sekitar beliau dengan senantiasa mengingat perkataan Bediuzzaman Said Nursi, ”Yang dibutuhkan bukanlah keahlian dalam mengumpulkan jumlah pendengar yang banyak, akan tetapi bagaimana untuk mendapatkan keridhaan Allah”. Akhirnya di tahun 1982, beberapa mahasiswa baru Universitas Mimar Sinan memutuskan untuk mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya.5

     Inilah kali pertama Adnan Oktar menjumpai orang-orang yang bisa berfikir searah dengan beliau. Seiring dengan bergantinya bulan dan tahun, jumlah para pemuda yang sependapat dengan beliau bertambah, hal ini yang menarik perhatian para ilmuan. Dengan dibuktikan sains dan penemuan–penemuan masa kini mulai tampak jelas kebenaran pemikiran adnan oktar dan mau tidak mau para ilmuan tersebut harus mengakui dan membenarkan apa yang telah dicetuskan olehnya.

     Bahkan dari pengikut Darwienisme-pun mulai meninggalkan kepercayaannya selanjutnya mengikuti dan mendukung Adnan Oktar, mereka di antaranya : Arda Denkel, seorang evolusionis guru besar ilmu filsafat di Universitas Bosphorus, mungkin yang paling tersohor di Turki, bahkan mengakui kelirunya cara ini:
Apakah dengan banyaknya orang, organisasi atau lembaga terhormat yang mempercayainya, teori evolusi terbukti benar? Bisakah teori itu dibuktikan dengan keputusan pengadilan? Apakah jika orang terhormat atau berkuasa mempercayai sesuatu, maka sesuatu itu akan menjadi benar? Saya ingin mengenang sebuah kenyataan sejarah. Bukankah Galileo berdiri di hadapan semua orang, pengacara, dan khususnya ilmuwan terhormat zamannya, dan secara sendirian mengatakan kebenaran, tanpa dukungan satu orang pun? Tidakkah berbagai sidang dewan Inkuisisi

    mengungkapkan suasana serupa? Memperoleh dukungan dari kelompok terhormat dan berpengaruh tidak menciptakan kebenaran, dan tidak berkaitan dengan kenyataan ilmiah.6

    Seorang Evolusionis Phillip Johnson dan futuyma menyatakan "kami sudah menyaksikan sendiri bahwa semua penemuan ilmiah yang ada telah menyatakan bahwa pernyataan teori evolusi adalah salah, serta mengungkapkan kebenaran dari penciptaan"7.

    Bahkan ketika akan mencetuskan teorinnya sang Darwiens-pun merasa ragu akan kebenaran teorinya, dan mengakui banyak permasalahan yang tidak mampu di jelaskannya. Hal ini di jelaskan dalam bab-nya yang berjudul “Difficulties on Theory” darwiens berharap berharap kesulitan-kesulitan ini akan teratasi di kemudian hari seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, dan membuat sejumlah perkiraan.8

Penentang pemikiran Adnan Oktar

    Meskipun sudah banyak mendapatkan dukungan dari para ilmuan dan orang-orang terpandang, tetap saja jika ada yang pro pastinya ada juga yang kontra mereka semua di antaranya :

1.Ateis

    Sekali lagi apa yang sudah di sebar luaskan oleh adnan oktar membuat panas hatinya para orang-orang yang tidak mempercayai ketuhanan(ateis), sehingga mereka menyerang Harun Yahya baik serangan pemikiran dan serangan secara politik.

2. Komunis

    Golongan kedua setelah ateis adalah penganut paham komunisme yang benar-benar menentang keras pemikiran Harun Yahya karena pada dasarnya mereka tak pernah mempercayai ketuhanan, rupanya mereka tahu maksud yang satu Harun Yahya yaitu pengagungan terhadap ketuhanan dan anti ateisme.

3. Freemasonry

    Golongan ketiga inilah yang benar-benar dan secara nyata menyerang Harun Yahya lewat jalur politik dan pemerintahan di Iraq. Dari jalur pemikiran tampak jelas dalam majalah dan buku-buku kaum mason. Hal ini terbukti dalam ungkapan kaum mason dalam majalahnya Mimar sinan yang berbunyi "Sains positif mempercayai bahwa tidak ada yang menjadi ada dari ketiadaan, dan tidak ada yang akan musnah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa manusia tidak perlu bersyukur atau menurut kepada kekuatan apa pun. Alam semesta adalah sebuah totalitas energi tanpa awal dan akhir. Segala sesuatu lahir dari totalitas energi ini, berevolusi dan mati, tetapi tidak pernah benar-benar sirna”9.

    Belum lagi dikuatkan oleh sebuah buku yang di tulis oleh dua orang mason, Christopher Knight dan Robert Lomas, yang berjudul the Hiram Key mengungkapkan beberapa fakta penting tentang akar Freemasonry. Menurut para penulis ini, jelas sekali bahwa Masonry adalah kesinambungan dari para Templar. Di mana kaum Templar adalah kaum yang meluluh lantahkan dan membantai habis-habisan agamawan pada perang salib.10

Epilog

    Dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang yang mungkin belumbegitu memadahi, penulis tetap berusaha untuk menyempurnakan makalah ini makanya tak heran jika masih banyak kekurangan di setiap sudut tulisan ini, oleh sebab itu masukan dan kritik dan saran sangat kami harapkan guna kesempurnaan tulisan ini.
____________________________

    ☺Makalah ini dipresentasikan dalam acara diskusi RAKHMA(Rabithah Khirrijin Ma'had Al-muayyad) pada tanggal 2 Oktober 2007/21 Ramadhan 1428 H. di kediaman.

    ☻ Penulis adalah mahasiswa fakultas Ushuluddin universitas al-Azhar Kairo.

    1 Harun Yahya. Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 Pertanyaan, hal.5.

    2 Harun Yahya. Menyibak Tabir Evolusi, hal.11.

    3 Berasal dari kata fremason yang berarti perkumpulan rahasia yang bertujuan menyebarkan paham humanisme ataupun menuhankan sesama mahluk hidup. Widodo,Amd.dkk, Kamus Ilmah Populer. Absolut,2002. hal.165

    4 Karena di dalam pencetusan teori tersebut ada unsur ateisme. Memang pada waktu mudanya Carles Darwien memang seorang yang berketuhanan hayna saja ketika umurnya setengah baya ketuhanannya mulai luntur dan digantikan dengan ateisme tepatnya di tahun 1836-1839.

    5 Harun Yahya. Ancaman Global Freemasonry, hal.86.

    6 Harun Yahya. Mengapa darwinisme bertentangan dengan al qur'an, hal.12.

    7 Harun Yahya. Runtuhnya teori Evolusi Dalam 20 Pertanyaan, hal.15.

    8 Harun Yahya. Menyibak Tabir Evolusi, hal.15.

    9 Harun Yahya. Ancaman global freemasonry, hal.49.

    10 Ibid. hal.10.


Komentar :